Bagian - Bagian Yang Berbahaya Pada Instalasi Belt Conveyor | DUNIA PEMBANGKIT LISTRIK
DUNIA PEMBANGKIT LISTRIK - Belt conveyor dipergunakan untuk memindahkan batu bara dalam
jumlah besar, jarak yang jauh dan rate yang tinggi. Belt conveyor dibuat dari
karet yang diberi kerangka kawat baja atau campuran bahan neoprane. Lebar anatara
400 dan 180 mm dan beroperasi pada putaran 5 m/second (tapi juga tergantung
drai beban dan ukuran yang akan diangkut). Tapi, belt conveyor memiliki bagian –
bagian yang berbahaya.
Berikut ini bagian – bagian yang berbahaya pada instalasi
belt conveyor antara lain :
1. Titik temu antara belt dan pulley, termasuk
gravity, take-up, bend dan snub pulley
2. Titik temu antara belt dan carrying iddler
dimana gerakan keatas dari belt tertahan, contohnya baik pada skirt blake atau
perubahan penurunan
3. Titik temu antara belt dengan return iddler
4. Chute yang terbuka
5. Jalan dibawah conveyor
6. Transmisi dari mesin-mesin, poros kopling,
rantai, gear dan penggerak belt
7. Corong pengeluaran yang berjalan, resiko
terjebak antara corong pengeluaran dengan bangunan, antara corong pengeluaran
dengan conveyor
8. Padle feeder (roda-roda pengisi) resiko terjebak
dan terjepit : antar padle feeder dengan conveyor berbeda, antar mesin dengan bangunan
9. Belt yang bolak – balik, resiko terjebak antara
mesin dengan bangunan, conveyor dengan belt yang maju mundur
10. Belt scraper, resiko terjepit antara belt dan
scraper
Belt conveyor
Pada umumnya belt terbuat dari :
1. Pembawa beban yang diberi penguat
2. Sisi pembawa bagian atas dilapisi karet
3. Dilapisi karet bagian bawah. Penutup dengan
karet pada penguatnya pada semua sisi untuk pengamanan terhadap goresan,
kelembaban kimiawi dan mikroba
Penggerak conveyor

Penggerak conveyor biasanya terdiri dari motor induksi gear
box dan kopling fluida yang menggerakkan head pulley conveyor. Kopling fluida banyak dipergunakan untuk memenuhi
karakteristik seperti berikut :
1. Agar motor dapat berakselerasi sampai mendekati
putaran nominalnya dalam keadaan tanpa beban, sehingga motor baru mulai dibebani
pada putaran 60 – 80% dari putaran nominalnya
2. Untuk membatasi gaya yang dipindahkan dalam rangka
menjaga ketegangan belt yang cukup untuk menjamin akselerasi yang konstan
3. Harus bisa salip waktu start up, tetapi bisa
jalan pada beban minimum tanpa over heating
4. Kopling harus dapat menyerap dan membuang panas
5. Meredam getaran
Ada 2 macam tipe kopling fluida, pertama mempunyai jumlah
fluida yang tetap yang disebut “traction”, dan jumlah fluida yang berubah yang disebut
“type scoope”.
Fluida yang dipakai biasanya minyak berviskositas rendah,
tidak berbusa dan beroksidasi
Conveyor idler
Conveyor idler di standarkan terdiri dari 3 buah pulley tipe
idler dimana roller sisi luar membentuk kemiringan 45 derajat. Sudut ini adalah
terbesar untuk conveyor.
Bearing idler di isi pelumas sebelum keluar dari pabrik dan
dalam selang waktu beberapa lama tidak perlu penambahan. Idler juga di standarisasi
mampu alighment sendiri.
Belt tention (penenggang belt)

Penegang dari belt dilakukan oleh satu atau beberapa pulley yang
bergerak searah dengan jalannya belt. Bearing pulley bergerak pada peluncur dan penggeraknya dilakukan oleh
:
1. Type air
2. Secara otomatis dengan pemegang type pemberat :Terdiri dari 2 buah benda pulley dan pulley penegang
dimaan pemberat digantungkan. Pulley penegang diletakkan diatas pembawa yang
berjalan ditarik oleh kawat baja dimana pemberat digantungkan
3. Pengontrolan ketegangan dapat dilakukan secara
otomatis maupun manual
a.
Secara listrik
b.
Electric hydrolic
c.
pneumatic
Rangkaian emergency stop

Pada conveyor harus dilengkapi rangkaian untuk dapat distop
dalam keadaan emergency. Trip wire adalah peralatan yang memadai dan harus
dipasang disepanjang conveyor, kecuali
conveyor yang diberi pelindung (biasanya panjangnya kurang dari 3 m). Bila
conveyor operasi, trip wire harus dalam kondisi siap pakai. Secara berkala trip
wire dan hasilnya dicatat.
Mereset peralatan stop darurat tidak berarti langsung
menjalankan conveyor seperti pada normal start. Bila saklar start/stop remote
dengan push button / switch, peralatan stop darurat harus berinterlock sehingga
conveyor tidak dapat distart sebelum direst secara manual.
Test/operasi conveyor tanpa proteksi harus dihindarkan !
mem-by pass trip wire sistem tidak diperkenankan sama sekali. Pada peralatan
yang bereraksi seperti paddle feeder, travelling triper, shutle conveyor, harus
dilengkapi dengan peralatan stop darurat (emergency stop) yang mudah dicapai
dari lantai atau dekat tangga.
Peralatan stop darurat tidak perlu diberi pelindung. Harus diperhatikan
bahwa operasi dari emergency stop tidak bekerja dengan sendirinya. Tuas,
batang, push button sebagai perlengkapan trip wire harus ditandai dnegan jelas
dan ditempatkan dilokasi yang tepat serta mudah dicapai.
Belum ada Komentar untuk "Bagian - Bagian Yang Berbahaya Pada Instalasi Belt Conveyor | DUNIA PEMBANGKIT LISTRIK"
Posting Komentar